Anak putus sekolah yang dimaksud di sini
adalah terlantarnya anak dari sebuah lembaga pendidikan formal, yang disebabkan
oleh beberapa faktor anak putus sekolah dan seharusnya anak tersebut masih dalam masa untuk dalam
sekolah. Upaya pencegahan dilakukan sebelum putus sekolah dengan mengamati dan
memperhatikan permasalahan-permasalahan anak dengan menyadarkan orang tua akan
pentingnya pendidikan demi menjamin masa depan anak serta memberikan motivasi
belajar kepada anak.
![]() |
Realitas anak putus sekolah |
Pembinaan Terhadap Anak Putus Sekolah
Makna dan Tujuan Pembinaan
Pembinaan merupakan
suatu proses kegiatan yang dilakukan secara berdaya guna untuk memperoleh hasil
yang baik, adapun pembinaan yang dimaksud dalam pembahasan ini adalah suatu
usaha untuk pembinaan kepribadian yang mandiri serta bertanggung jawab atau
suatu usaha dan pengaruh perlindungan dalam bantuan yang diberikan kepada anak
yang tertuju kepada kedewasaan anak itu, atau lebih cepat untuk membantu anak
agar cakap dalam melaksanakan tugas hidup sendiri, pengaruh ini datangnya dari
orang dewasa serta
ditujukan kepada orang yang belum dewasa.
Pembinaan adalah suatu bimbingan atau arahan yang dilakukan secara sadar dari orang dewasa kepada anak yang perlu dewasa, mandiri dan memiliki kepribadian yang utuh dan matang, istilah pembinaan atau berarti “pendidikan” yang merupakan pertolongan yang diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa kepada anak yang belum dewasa, selanjutnya pembinaan atau kelompok orang lain agar mencapai tingkat dalam arti mental.
Penjelasan di atas dapat penulis simpulkan bahwa:
Pembinaan merupakan suatu proses yang dilakukan untuk merubah tingkah laku individu serta membentuk kepribadiannya sehingga apa yang dicita-citakan dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan.
Langkah Pembinaan
Masalah putus sekolah bisa menimbulkan ekses dalam masyarakat, karena itu penanganannya menjadi tugas kita semua, khususnya melalui strategi dan pemikiran sosiologi pendidikan, sehingga para putus sekolah tidak mengganggu kesejahteraan sosial, ada tiga langkah yang dapat dilakukan, yaitu:- Langkah preventif: Membekali para peserta didik dengan ketreampilan-keterampilan praktis dan bermanfaat sejak dini, agar kelak bila diperlukan/dapat merespon tantangan hidup dalam masyarakat, atau menjadi parasit dalam masyarakat.
- Langkah pembinaan: Memberikan pengetahuan-pengetahuan praktis yang mengikuti perkembangan atau pembaruan zaman, melalui bimbingan dan latihan dalam lembaga-lembaga sosial atau pendidikan luar sekolah.
- Langkah tindak lanjut: Memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada mereka untuk terus melangkah maju melalui penyediaan fasilitas penunjang sesuai kemampuan masyarakat tanpa mengada-ngada, termasuk membina hasrat pribadi untuk berkehidupan yang lebih baik dalam masyarakat, misalnya memberi kemudahan untuk melanjutkan study dengan progam belajar jarak jauh, dan lain-lain.
- Mengajarkan nilai-nilai keagamaan dan sosial kemasyarakatan kepada anak
- Memberikan pekerjaan yang sesuai dengan kemampuannya
![]() |
Pembekalan nilai-nilai keagamaan terhadap anak putus sekolah |
![]() |
Pemberian pekerjaan terhadap anak putus sekolah |
Dengan adanya bekal kesadaran dan kemampuan keterampilan diharapkan dapat menghindarkan anak putus sekolah dari pikiran-pikiran yang menyimpang.
Semoga Bermanfaat
0 Comments